Info Tempat Wisata Di Bandung kali ini akan mengulas kembali rahasia dan misteri dari sebuah gunung yang yang ada di Bandung Jawa Barat.Mengenang kembali Gunung Tangkuban Perahu bagi saya pribadi tentunya sebagai flash back memory bagaimana saya pertama kali mengetahui cerita ini waktu melihat film Sangkuriang di Bioskop kota kecilku di tahun 1980 an.
Sebelum melanjutkan,ada baiknya anda membaca artikel saya sebelumnya yakni : Gunung Tangkuban Perahu Bandung, sebagai referensi anda apabila ada rencana mengunjungi tempat wisata di bandung ini berupa tips berkunjung ke tangkuban perahu.
Baiklah kita lanjutkan,Cerita Gunung tangkuban perahu Bandung tentunya memiliki nilai sejarah dan histori yang sangat begitu kuat bagi warga masyarakat jawa barat atau suku sunda khususnya.Karena kisah tempat wisata di bandung ini sungguh sangat fenomenal dan terkenal yang menggambarkan sebuah kejadian “tabu” dimana masyarakat sunda ataupun suku yang lainnya pasti akan tidak setuju apabila ada seorang anak yang mencintai dan mau menikahi ibunya sendiri ( kasus incest kalau di zaman sekarang ).
Terus apa hubungannya kisah anak yang mencintai ibunya dengan Cerita Gunung Tangkuban Perahu Lembang ? nah justru di sinilah nanti akan saya ceritakan legenda atau mitos tempat wisata di bandung ini ending nya seperti apa,yang pasti kisahnya dijamin seru dan bagi anda yang baru pertama kali ingin tahu ceritanya,sudah sangat tepat anda berada di sini.
Cerita Gunung Tangkuban Perahu
Cerita Legenda Tempat Wisata Di Bandung tentang Gunung Tangkuban Perahu dimulai ketika Dahulu kala, tersebut lah seorang putri cantik anak dari seorang raja bernama Sungging Perbangkara dari sebuah kerajaan besar di jawa barat. Putri tersebut bernama Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang Sumbi sangat terkenal ke seluruh negeri waktu itu. Banyak raja-raja dari kerajaan berperang hanya untuk menjadikan Dayang Sumbi sebagai calon istrinya. Merasa dirinya adalah sumber peperangan, akhirnya Dayang Sumbi memutuskan untuk pergi ke hutan dan hidup di sana.Cerita legenda Gunung Tangkuban Perahu pun dimulai, di saat Dayang Sumbi sedang bertenun di tempat pengasingannya, pintalan benang yang dia gunakan jatuh. Karena malas mengambil pintalan benang tersebut, dia berkata dalam hatinya dengan bersumpah bahwa “Siapa yang bisa mengambilkan pintalan benang tersebut, dia akan menjadi suami ku.” Tiba-tiba seekor anjing mengambil pintalan benang tersebut dan memberikannya ke Dayang Sumbi.
Anjing tersebut bernama Tumang. Anjing tersbut bukan ajing biasa, konon dia adalah keturunan Dewa. Karena telah berjanji, akhirnya Dayang Sumbi menjadikan Tumang sebagai suaminya dan dari pernikahannya mereka dikaruniahi seorang anak yang bernama Sangkuriang.Sangkuriang sebagai tokoh Cerita Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu pun kemudian tumbuh menjadi seorang pemuda berparas tampan, gagah perkasa dan sakti. Semasa hidupnya, dia selalu ditemani oleh Tumang yang dianggapnya hanya seekor anjing yang setia, bukan ayahnya. Suatu ketika, Sangkuriang dimintai untuk berburu dengan Tumang oleh ibunya, Dayang Sumbi.
“Bu, saya akan membawakan sebuah hati rusa untuk mu†janji Sangkuriang.
“Huff…huff†gonggong Tumang.
“Baiklah nak, hati-hati ya.” Dayang Sumbi berkata.
Diceritakan dalam Cerita Rakyat Gunung Tangkuban Perahu,Sangkuriang dan Tumang mulai berburu seekor rusa. Setelah berburu seharian tanpa hasil, Sangkuriang khawatir akan membuat ibunya kecewa. Berpikir singkat, dia mengambil panahnya dan menembakannya ke arah Tumang dan mengambil hatinya kemudian membawanya pulang untuk diberikan ke pada ibunya.
Di rumah Sangkuriang memberikan hati tersebut kepada ibunya. Tetapi Dayang Sumbi menyadari bahwa itu bukan lah hati rusa tetapi hati seekor anjing yang bernama Tumang.Lantas Dayang Sumbi marah dan memukul Sangkuriang dengan sendok di kepalanya.
Setelah kejadian itu,kemudian Sangkuriang pun pergi dan berkeliling ke seluruh penjuru negeri hingga suatu waktu dia kembali tiba di desanya tanpa disadari nya. Di sana dia bertemu seorang wanita cantik yang sebenarnya adalah ibunya sendiri yang sudah sangat lama dia tinggal pergi,karena marah setelah kejadian itu.
Dalam kisah Cerita Misteri Gunung Tangkuban Perahu,disebutkan bahwa akhirnya Sangkuriang dan Dayang Sumbi yang merupakan sosok wanita cantik itu pun saling jatuh cinta satu sama lain dan mereka memutuskan untuk menikah.
Tetapi Dayang Sumbi kemudian menyadari bahwa lelaki yang dia cintai adalah anaknya sendiri karena dia melihat ada bekas luka yang ada di kepala Sangkuriang. Untuk mengurungkan niat Sangkuriang menikahi nya, Dayang Sumbi pun kemudian meminta dua hal mustahil sebagai syarat pernikahannya dengan Sangkuriang.
“Jika kamu ingin menikahi ku, buatlah sebuah danau yang dan sebuah perahu sangat besar dalam satu malam†pinta Dayang Sumbi.
“Siap, jika kamu menginginkanya. Akan ku berikan apa yang kau minta.†Sangkuriang setuju.
Singkat waktu,dikisahkan Cerita Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu ini,dengan segala kekuatannya yang sakti dan serta bantuan makhluk halus, ke dua permintaan tersebut pun dirasa bisa terlaksana dalam satu malam. Sangkuriang pun membuat sebuah danau dengan membendung sungai citarum dan membuat sebuah perahu. Kawatir Sangkuriang akan menyelesaikanya, Dayang Sumbi berdoa kepada Tuhan agar membantunya untuk mengagalkan niat Sangkuriang. Tiba-tiba cahaya horizon dari timur muncul dan pagi pun datang.
Berpikir bahwa usahanya sia-sia. Dengan rasa marah yang memuncak,maka Sangkuriang pun menendang perahu tersebut sehingga terbalik. Kemudian perahu tersebut menjadi sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Parahu. Tangkuban berarti terbalik dan Parahu berarti perahu.
Nah bagaimana ? menarik bukan ? demikianlah Certita Misteri Gunung Tangkuban perahu yang sangat populer di indonesia bahkan luar negeri itu.Lantas apa yang bisa kita ambil hikmah atau pelajaran dari cerita rakyat tangkuban perahu itu.?
Yang jelas,Cerita Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu itu memberikan pembelajaran bahwa masyarakat indonesia yang agamis dan sangat menjungjung tinggi adat dan kepercayaan tradisi yang tinggi.Kisah dari cinta terlarang Sangkuriang dan Dayang Sumbi sangat jelas bukan sesuatu yang harus ditiru oleh kita di zaman sekarang,meskipun kasus incest/pernikahan sedarah saat ini sudah mulai mengkhawatirkan di dunia luar
No comments:
Post a Comment